Masjid Al-Markaz Al-Islami Jend M Jusuf
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang Di Website Masjid Al-Markaz Al-Islami Jend. M Jusuf Makassar
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Masjid Al-Markaz Al-Islami Jend. M Jusuf
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Masjid Al-Markaz Al-Islami Jend. M Jusuf Makassar
senin - minggu :

Baznas Harap Orang Kaya Tak Salurkan Sendiri Zakatnya

Terbit 8 April 2022 | Oleh : admin1 | Kategori : Berita
Baznas Harap Orang Kaya Tak Salurkan Sendiri Zakatnya

Makassar – Diskusi ba’da Jumat di Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat 8 April 2022, disambut antuasias jamaah. Usai pemaparan materi, sejumlah jamaah langsung mengajukan pertanyaan dan menyampaikan pendapatnya tentang organisasi zakat dalam pengentasan kemiskinan.

Dari kiri ke kanan : H.Azhar Tamanggong, S.Ag, M.Ag, Dr. Bahri Mappiasse,M.Ag, KH. Masykur Yusuf, M.Ag, Prof.Dr. Basri Hasanuddin, M.A.  

Diskusi Jumat pertama Ramadan 1443 H itu menghadirkan pembicara yaitu Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Makassar, H.Azhar Tamanggong, S.Ag, M.Ag, Mantan Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Dr. Bahri Mappiasse,M.Ag, dengan dipandu Pengurus Lembaga Amil Zakat (LAZ) Masjid Al-Markaz, KH. Masykur Yusuf, M.Ag. Hadir langsung dalam kegiatan ini  Ketua Yayasan Islamic Center (YIC) Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar, Prof.Dr. Basri Hasanuddin, M.A.  

Menurut Ketua Baznas Makassar, Azhar Tamanggong, tantangan pengelolaan zakat di Makassar adalah umumnya orang belum bisa mengendalikan nafsunya dalam berzakat. Ingin eksis sehingga menyalurkan langsung zakatnya kepada orang miskin. Model ini dinilainya tidak menyelesaikan substansi masalah

 H.Azhar Tamanggong, S.Ag, M.A

“Kita tidak meragukan orang-orang kaya di Makassar, itu sedikit sekali yang tidak berzakat. Sebagian besar berzakat. Cuma karena bernafsu sehingga tidak menyelesaikan persoalan. Karena dia Salurkan sendiri zakatnya kepada orang miskin,” katanya

Azhar Tamanggong menjelaskan, kalau orang kaya Langsung memberikan hartanya ke orang miskin, maka akan menyebabkan orang miskin semakin tidak punya nilai tawar. Padahal tujuan zakat adalah mengangkat derajat orang miskin. Dicontohkan, jika orang kaya langsung memberikan langsung zakatnya, dapat dipastikan nominalnya untuk satu penerima tidaklah terlalu besar. Sehingga hal itu tidak menyelesaikan persoalan.

“Jadi kalau saya langsung kasih orang miskin hartaku, pasti tidak bisa menyelesaikan persoalan kemiskinan. Karena pasti saya kasi sedikit, mungkin 100.00 per orang atau Rp200.000. Hebat mi kalau ada kasi Rp500.000,” katanya mencontohkan.

Azhar meminta para pemberi zakat bisa menahan egonya untuk menyalurkan sendiri zakatnya. Menurutnya, Baznas adalah lembaga resmi yang dibentuk untuk mengurus penumpulan dan penyaluran zakat. Oleh karena itu, sebaiknya zakat disalurkan melalui Baznas, kemudian awasi penyalurannya.

“Berhenti maki kasi langsung orang miskin. Bawa ke Baznas dan awasi kami dalam pemanfaatanta< tandas Azhar Tamanggong.

Sementara itu, mantan Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Dr. Bahri Mappiasse,M.Ag, memberi perbandingan pengelolaan zakat di Kualalumpur, Malaysia, yang dinilainya berhasil. Di Kualalumpur, katanya, petugas pengumpul zakat terpisah dengan petugas pembagi zakat. Dan tugas utama mereka adalah menyadarkan warga agar mau membayar zakat.

“Jadi lain yang bertugas mengumpulkan zakat dan lain pula lembaga yang mengurusi pembagiannya kepada para penerima zakat yang berhak. Dan sistemnya mereka adalah open management sehingga semua orang bisa mengawasi melalui internet,” katanya.

Pengelolaan zakat di Kualalumpur, ungkapnya, bisa menjamin kesetaraan antara si kaya dan si miskin terhadap akses pelayanan kesehatan dan pendidikan. Termasuk memberi pelatihan, pembinaan dan pendampingan  kepada pekerja yang masih menerima zakat hingga mereka tidak lagi berhak menerima zakat dan berbalik menjadi pembayar zakat. (*)

SebelumnyaKH. Muammar Bakry : Ayo Kelola Harta Secara Syar'i SesudahnyaMalam Ini di Al-Markaz, Prof Azhar Arsyad Bahas Pentingnya Manajemen Qalbu

Berita Lainnya

0 Komentar