Masjid Al-Markaz Al-Islami Jend M Jusuf
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang Di Website Masjid Al-Markaz Al-Islami Jend. M Jusuf Makassar
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Masjid Al-Markaz Al-Islami Jend. M Jusuf
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Masjid Al-Markaz Al-Islami Jend. M Jusuf Makassar
senin - minggu :

In Memoriam Jenderal M. Jusuf

Terbit 6 September 2022 | Oleh : admin1 | Kategori : Uncategorized

(Catatan Peringatan Haul ke-18 Jend. M. Jusuf, 2022)

MENDUNG berarak di langit Makassar, Kamis 9 September 2004. Mendung pagi itu seperti mengirim pesan ucapan belasungkawa  sekaligus ikut mengantar ke peristirahatannya yang terakhir salah seorang putra terbaik bangsa, Jenderal M. Jusuf. Sang Jenderal wafat dalam usia 76 tahun pada Rabu malam 8 September 2004, sekitar pukul 21.35 WITA.

Jenderal M. Jusuf terlahir dengan nama lengkap Andi Muhammad Jusuf Amir di Kajuara, Kabupaten Bone, 23 Juni 1928. Sejatinya, darah bangsawan sebagai keturunan Arung Kajuara Bone mengalir deras dalam tubuhnya. 

Namun kesederhanannya, Jusuf kemudian memilih menanggalkan gelar “Andi” nya sejak tahun 1950. Pun saat wafat, atas wasiat beliau, keluarganya  memilih tempat peristirahatan terakhir di pemakaman keluarganya ketimbang di Taman Makam Pahlawan, Panaikang, Makassar.    

Semasa hidupnya, Jenderal Jusuf mendedikasikan seluruh hidupnya untuk bangsa Indonesia.  Sebagai mantan Menteri Pertahanan/Panglima ABRI, ia seorang yang sangat dicintai rakyat dan disayangi prajurit. M. Jusuf dikenal sebagai jenderal yang merakyat. Ia salah seorang tokoh militer yang sangat berpengaruh di Indonesia. M. Jusuf adalah pimpinan TNI yang amat memperhatikan nasib prajurit dan peralatan TNI.

M. Jusuf juga pernah dipercaya sebagai menteri perindustrian era Soekarno dan Soeharto (1964-1978) dan Ketua BPK (Badan Pemeriksaan Keuangan) RI 1983 – 1993. Di bidang sipil, gaya kepemimpinannya mencerminkan seorang leader sekaligus manajer. Ia tipe pejabat yang rendah hati, dan pekerja keras.

Prinsip hidup M. Jusuf sangat mengutamakan kejujuran. Baginya, hanya orang bersih dan jujur yang berani mengambil keputusan. Dan, orang yang bebas mengambil keputusan, dan pemimpin yang bebas mengambil keputusan, adalah pemimpin yang berwibawa.

Selama karirnya, M. Jusuf didampingi seorang istri yang sangat dicintainya, Elly Saelan.

Jendm M. Jusuf bersama istri, Ny. Elly Saelan

Ibu Elly merupakan merupakan Putri Emmy Saelan, pejuang asal Makassar Sulawesi Selatan. Buah cintanya dengan Elly, dikaruniai seorang putra yang begitu disayangi bernama Muhammad Jaury Thaufiek Jusuf Putra.

Takdir berkata lain, Tuhan yang Maha Kuasa berkehendak lain, memanggil Jaury kecil lebih cepat ke sisi-Nya, 31 Oktober 1960. Jaury dimakamkan di TPU Panaikang, dimana sang ayah, Jenderal M.Jusuf serta ibu tercinta, Elly Saelan (10 Mei 1929 – 11 Oktober 2014) juga dimakamkan di sampingnya. Untuk mengenang anak semata wayangnya, M. Jusuf mendirikan rumah sakit tahun 1962, dimana nama anaknya diabadikan sebagai namanya yakni Rumah Sakit Akademis Jaury Jusuf Putra.

Jend. M. Jusuf adalah sosok pemrakarsa dan pendiri Masjid Al-Markaz Al-Islami. Masjid Al-Markaz Al-Islami merupakan salah satu masjid termegah di Asia Tenggara. Model arsitektur masjid ini terinspirasi dari keindahan Masjidil Haram Mekah, Masjid Nabawi Madinah, Masjid Tua Katangka Gowa (dibangun tahun 1687) dan rumah adat khas Bugis Makassar.

Inspirasi pembangunan Masjid Al-Markaz memang  tercetus oleh M. Jusuf di depan Ka’bah, Masjidil Haram Mekah, saat menjadi Amirul Hajj Indonesia, Juli 1989. Jenderal M. Jusuf, ketika itu kemudian menyampaikan niatnya kepada M. Jusuf Kalla untuk  mendirikan sebuah masjid monumental yang bakal menjadi salah satu pusat pendidikan dan peradaban Islam di Makassar.

Nama M. Jusuf,  turut disematkan dalam nama masjid ini yaitu Masjid Al-Markaz Al-Islami Jend. M. Jusuf. Yang diresmikan penggunaan namanya ketika M. Jusuf Kalla menjabat sebagai Wapres RI  ke 10.

Jenderal M. Jusuf pergi meninggalkan dunia yang fana sebagai seorang kesatria tulen, tanpa cacat nama. Kita mengenangnya sebagai seorang pemimpin yang sederhana, tegas, komitmen dan amat jujur. Kepergian sang jenderal terasa bagai kehilangan sosok tokoh yang amat berarti bagi bangsa yang dahaga dengan kejujuran. (*)

SebelumnyaBRI Gandeng Masjid Al-Markaz Latih Pelaku UMKM Kuliner SesudahnyaHaul ke-18 Jend. Jusuf, Pengurus Al-Markaz Ziarah Makam

Berita Lainnya

0 Komentar