Masjid Al-Markaz Al-Islami Jend M Jusuf
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang Di Website Masjid Al-Markaz Al-Islami Jend. M Jusuf Makassar
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Masjid Al-Markaz Al-Islami Jend. M Jusuf
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Masjid Al-Markaz Al-Islami Jend. M Jusuf Makassar
senin - minggu :

Khutbah Imam Shamsi Ali di Al-Markaz, Bicara Rasionalitas Islam Hadapi Dikotomi Dunia Barat

Terbit 2 Desember 2022 | Oleh : admin1 | Kategori : Uncategorized

Makassar – Shamsi Ali, tokoh muslim dunia asal Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, menjadi khatib salat Jumat di Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar, 2 Desember 2022. Dalam khutbahnya, ia menyerukan pentingnya membangun persaudaraan kemanusiaan dan kekeluargaan universal.

Shamsi Ali yang tak ain adalah President of Nusantara Foundation dan Imam di Islamic Center of New York, Amerika Serikat, menguraikan bahwa dunia sekarang ini menghadapi banyak permasalahan. Permasalahan tersebut antara lain, mulai dari peperangan, krisis perekonomian hingga ancaman resesi terbesar, mengakibatkan ketidaknyamanan dan ketidakamanan dunia.

“Dari sekian banyak permasalahan yang dihadapi oleh dunia kita sekarang ini, saya ingin menggarisbawahi bahwa dunia kita menghadapi pembagian kemanusiaan. Dikotomi manusia dan pembagian manusia. Dikotomi ini mengakibatkan kepada perilaku-perilaku yang terkadang tidak perlu terjadi dalam kehidupan manusia,” katanya.

Kata Shamsi, dikotomi manusia sesungguhnya tidak perlu terjadi. Karena tersebut hanya menimbulkan keangkuhan- keangkuhan, kecurigaan dan permusuhan. Ia mencontohkan dikotomi kemanusiaan itu adalah ketika dunia dibagi menjadi dunia barat dan dunia timur. Lalu, manusia merasa dunia barat merasa hebat,  merasa merasa kuat. Sementara yang bukan dunia barat, dianggap lemah, tidak pintar, tidak berkemajuan, bahkan tidak tidak berperadaban.

“Pembagian dunia seperti ini merupakan bentuk ketidakadilan yang perlu kita hadapi bersama,” tegasnya di depan ribuan jamaah. Tampak hadir mengikuti salat Jumat antara lain, Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin Kambo, Ketua Yayasan Islamic Center Al Markaz Prof Basri Hasanuddin, Imam Besar Masjid Al-Markaz Prof. Muammar Bakry, mantan Pangdam XIV Hasanuddin Andi Muhammad, dan sejumlah petinggi DMI.

Direktur Jamaica Muslim Center, New York, itu lantas menekankan bahwa untuk menghadapi situasi ketidakadilan itulah, maka Islam sesungguhnya telah memberikan solusinya. Konsep universal family atau kekeluargaan universal merupakan rasionalitas Islam dalam membangun persatuan manusia. Apalagi, umat manusia ini memang hanya berasal dari satu ayah yaitu Nabi Adam.

“Islam mengakui adanya perbedaan-perbedaan, kebangsaan, etnis, suku dan lain sebagainya. Dan tidak ada agama yang bisa menyatukan semua manusia itu kecuali an-Dinul Islam. Islam hadir untuk menghadapi itu. Islam kemudian menghadirkan persaudaraan kemanusiaan, persatuan manusia,” paparnya.

Dunia kita dan manusia saat ini, tambah Shamsi Ali, sedang hidup dalam keadaan bingung. Banyak manusia yang maju secara materil, maju secara dunia, tapi kemudian menderita secara batin dan tidak kemana arah tujuannya. Mereka kemudian bertanya-tanya, so what? Setelah itu, apalagi?

. “Di sinilah kemudian Islam hadir sebagai solusi dan solusinya adalah kita menghadirkan hidayah Allah. Karena hidayah itu esensi adab. Adab memberikan keyakinan tentang hidup, dari mana kita datang, kenapa kita ada disini, dan untuk apa kita disini?” pungkas Shamsi Ali. (*)

SebelumnyaKhutbah Jumat 2 Desember Masjid Al-Markaz : Dimensi Sosial dari Ibadah SesudahnyaKhutbah Jum'at Al Markaz: Tawakkal Menghadapi Masa Depan

Berita Lainnya

0 Komentar