Masjid Al-Markaz Al-Islami Jend M Jusuf
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang Di Website Masjid Al-Markaz Al-Islami Jend. M Jusuf Makassar
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Masjid Al-Markaz Al-Islami Jend. M Jusuf
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Masjid Al-Markaz Al-Islami Jend. M Jusuf Makassar
senin - minggu :

HAKEKAT DAN LANGKAH KONGKRIT MEWUJUDKAN WASATHIYAH SEBAGAI MODERASI BERAGAMA/H.MASYKUR YUSUF., M.Ag/ Al MARKAZ

Terbit 25 Desember 2020 | Oleh : admin | Kategori : ceramah jum'atKhutbah jum'atMakalah Ceramah
HAKEKAT DAN LANGKAH KONGKRIT MEWUJUDKAN WASATHIYAH  SEBAGAI MODERASI BERAGAMA/H.MASYKUR YUSUF., M.Ag/ Al MARKAZ

Pada jumat hari izinkan Khatib mengajak kepada kita semua untuk benar benar
bertaqwa kepada Allah SWT, melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah, dan
meninggalkan dan menjauhi apa yang dilarang oleh Allah SWT. Itulah TAQWA.
Demikian juga khatib mengajak dirinya dan kita semua untuk pandai pandai berterima
kasih dan bersyukur kepada Allah SWT dengan senantiasa mengucapkan Kalimat
Tahmid ALHAMDULILLAH, Semoga kita termasuk hamba hamba Allah yang masuk
dalam kelompok sedikit, ialah hamba yang pandai bersyukur kepada Allah “ Waqalilun
Min ‘Ibaadiy al Syakuur” hanya sedikit hambaku yang pandai bersyukur kepadaku.
Orang yang pandai bersykur kepada Allah, maka Allah menambahkan dan memberikan
nikmat lebih banyak dari setelahnya, sebaliknya jika kufur, maka Allah memberika
siksaan yang lebih pedih setelahnya, baik di dunia lebih lebih di akhirat.
Demikian juga jama’ah Seklaian yang dimuliakan Allah SWT, tak lupa juga kita berterima kasih kepada
Rasukullah SAW dengan senantiasa ber Shalawat kepadanya ALLAHUMA SHALLI WASALLIM WABARIK
‘ALAIH atau ALLAHUMMA SHALLI WASALLIM WABARIK ‘ALA SAYYIDINA MuHAMMAD, Dengan
Bershalawat kepada Rasulullah SAW, berarti kita sudah termasuk orang yang taan dan cinta kepada
Rasuullah SAW, Sebagaimana Rasulullah dalam sabdanya MAN ‘ATHANI FAQADE AHABBANI, MAN
AHABBANI MA’I FIL JANNAH
*) Disampaikan pada Khutbah Jumat 25 Desember 2020 di Masjid Al Markaz Al Islami Jenderal M.Yusuf
**) Ketua Umum Ittihad Pesaudaraan Imam Masjid (IPIM) Sulawesi Selatan
Jama’ah Jumat yang dimuliakan Allah SWT

Wasathiyah atau moderasi Islam atau yang dikenal dengan istilah Islam moderat,
bukanlah suatu ajaran islam yang memudah mudahkan. Baik utnuk dipahami dalam
perakteknya maupun sekalipun. Oleh karena itu menurut salah seorang ulam besar yang
ber nama Yusuf al Qardhawi bahwa metode wastahiyah adalah metode yang digali dari
Alquran Di mana dalam metode tersebut yang dikenal dalam ilmu prinsip prinsip
hukum islam ( ushul fiqh)yang mengedepankan rukhsah( keringanan ), perkara furu” (
cabang) dan tegas dalam hal aqidah begitupun, moderat (wasath) tidak bisa diartikan
sebagai reduksionis . karena wasatiyah dalam agama yaitu berpegang teguh pada sunnah
dan kehidupan Nabi Muhammad SAW.
Jama’ah Jumat yang budiman
Dalam alquran beberapa ayat Alquran menjelaskan kata Wasath secara
gamblang; misalnya dalam surah al Baqarah (2) : 143 yang berbunyi

وَكَذَالِكَ جَعَلْنَاكُمْ اُمَّةً وَسَطًا لِتَكُوْنُوا شُهَدَاء عَلَى النّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا
Artinya : Demikianlah Kami Jadikan kamu untuk wasathan.
Dalam ayat 238 surah al baqarah yang rtinya : Perliharalah shalat – shalat (semjuanya)
dan shal;at pertengahan adalah shalat ashar, Atas dasar ia adalah shalat dengan
menjadikaN shalat pertama dalam sehari adalah subuh
Surah Maidah ( 5) ayat 89, surah qalam ayat 28, surah al adiyat 4 – 5 dan masih ada
beberapa surah lainnya dalam alquran.
Sementara dalam literatur hadis , kata wasth hamper tidak ditemukan , hanya saja
yang diemukan adalah kata yang sepadam maknanya, sepeeti al qasd yang bermakna
tawassuth dan al I’tiidal
Salah satu contoh hadis yang menggunakan kata al qashd. H.R. Muslim dari sahabat
nabi yang bernama Jabir bin Samurah, Rasulullah SAW bersabda
عن جابر ابن سمورة، قال: كنت اصلي مع النبي صلى الله عليه وسلم الصلوات فكانت صلاته قصدا وخطبته قصدا
Artinya: “Dari Jabir bin Samurah berkata, aku telah shalat bersama Nabi saw berkali-
kali, dan (aku dapati) shalatnya dalam pertengahan, khutbahnya juga pertengahan”.
Hadirin Jama’ah Jumat yang berbahagia
Dari beberapa prinsip dasar dan karakteristik wasathiyah yang diintisarikan dalam
hadis, Islam Wasathiyah Dalam Perspektif Hadis adalah beberapa prinsip.
Pertama, al-khayriyah yang memiliki arti terbaik atau terpilih (Ali Imran [3]: 110). Umat
Islam merupakan umat terbaik dan terpilih yang disebutkan dalam kitab suci al-Quran.

Dalam kedua sifat tersebut, umat Islam seyogiyanya membawa nilai-nilai kedamaian
dan kelembutan.
Kedua, al-‘adalah yakni adil. Dalam wasath (al-Qasd) nilai keadilan merupakan yang
penting. Keadilan mencakup segalanya baik dalam hal yang bersifat ketahuidan
ataupun kehidupan bermasyarakat.
Ketiga, at-tawazun, yang berarti keseimbangan, karakter ketiga ini menjadi
pengikatnya. Islam menjadi agama yang sempurna karena Islam mampu
menyeimbangkan antara urusan dunia dan akhirat. Seseorang yg seimbang dalam
kehidupannya akan seimbang pula dalam kehidupan sosialnya.
Keempat, at-tasamuh (toleran). Dalam karakter dan prinsip ini merupakan pembuka
dari wasath. Seseorang yang menjalankan sikap tasamuh akan tawazun, kemudian
sikapnya akan adil. Lalu, dari situlah menjadi (umat) yang terpilih dan terbaik.
Kelima, al-Istiqamah (konsistensi), selain empat karakter dan prinsip wasath di atas,
seseorang hendaknya memegang prinsip berada dalam “jalan yang lurus”.
Keenam, ra’f al-haraj (menghilangkan kesulitan). Prinsip ini sesuai dengan sabda Nabi;
“Berikanlah kemudahan jangan mempersulit, berikanlah ketenangan jangan membuat
gaduh”. Dari sini jelas, bahwa Rasulullah adalah sosok pemimpin yang bersikap
sederhana yang tidak mempersulit umatnya dengan mnberikan solusi yang tidak
memberatkan.
Dari keenam prinsip dan karakter tersebut, wasath dalam hadis memiliki
kesinambungan dengan sikap-sikap baik lainnya. Dengan mengedepankan toleransi
dan keseimbangan. Semoga umat Islam senantiasa memberikan kedamaian bagi
sekitarnya.
Berikutnya jama’ah jumat yang diberkahiI Allah SWT
Untuk mewujudkan Wasathiyah dalam hidup bermasyarakat, beraagama
,berbangsa, bernegara tentu harus punya langkah langkah kongkrit yang akan
dilakukan, antara lain:
1. Pemahaman yang benar terhadap teks-teks terperinci Al Qur’an dan Sunnah
dengan memperhatikan Maqashid As syar’iyah (tujuan kehadiran agama),
kemudian upaya persesuaian penerapan antara ajaran Islam yang pasti lagi
tidak berubah dengan perkembangan zaman dan masyarakat yang terus
berubah.
2. Kerjasama dengan semua kalangan umat Islam dalam hal-hal yang disepakati dan
bertoleransi dalam perbedaan serta menghimpun antara kesetiaan terhadap
sesame, dengan toleransi terhadap nonmuslim.

3. Menghimpun dan mempertemukan ilmu dengan iman, demikian juga kreativitas
material dan keluhuran spiritual, serta kekuatan ekonomi dan kekuatan moral.
4. Penekanan pada prinsip dan nilai-nilai kemanusiaan dan social seperti keadilan,
syura, kebebasan bertanggung jawab, dan hak-hak asasi manusia.
5. Mengajak kepada pembaharuan sesuai dengan tuntunan agama serta menuntut
dari para ahlinya untuk melakukan ijtihad pada tempatnya.
6. Memberi perhatian yang besar dalam membina persatuan dan kesatuan, bukan
perbedaan dan perselisihan serta pendekatan bukan penjauhan, sambil
menampilkan kemudahan dalam fatwa yang dirumuskan serta mengedepankan
berita gembira dalam berdakwah.
7. Memanfaatkan sebaik mungkin semua peninggalan dan pemikiran lama, antara
lain logika para teolog muslim, kerohanian para sufi, keteladanan para pendahulu,
serta ketelitian para pakar hokum dan ushuluddin.
Adapun Penerapannya dalam kehidupan pribadi dan masyarakat, diperlukan upaya serius yang
dikukuhkan oleh:
1. Pengetahuan/pemahaman yang benar
2. Emosi yang seimbang dan terkendali
3. Kewaspadaan dan kehati-hatian yang bersinambung.
Demikian khutbah singkat ini kami sampaikan . semoga ada manfaatnya untuk kita
semua, mohon maaf atas 1 Segala kekurangan, terima kasih atas segala perhatian.

SebelumnyaProf. Dr. H. Muslimin Kara, MA/Relasi Iman dan Cinta Tanah Air/Al Markaz SesudahnyaZaman Milenial/Dr. H. Anwar Sadat Abdul Malik, LC., MA/Al Markaz Dakwah

Tausiyah Lainnya