Masjid Al-Markaz Al-Islami Jend M Jusuf
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang Di Website Masjid Al-Markaz Al-Islami Jend. M Jusuf Makassar
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Masjid Al-Markaz Al-Islami Jend. M Jusuf
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Masjid Al-Markaz Al-Islami Jend. M Jusuf Makassar
senin - minggu :

IMPLEMENTASI SHALAT DALAM KEHIDUPAN SOSIAL/ARIFUDDIN AHMAD/AL MARKAZ DAKWAH

Terbit 14 April 2021 | Oleh : admin | Kategori : CERAMAHCERAMAH TARAWEH
IMPLEMENTASI SHALAT DALAM KEHIDUPAN SOSIAL/ARIFUDDIN AHMAD/AL MARKAZ DAKWAH

Muqaddimah

  • Pada prinsipnya, manusia adalah makhluk yang berakal namun masih memiliki keterbatasan untuk mengetahui apa yang terbaik dan membahagiakan kehidupannya. Karena itu, manusia membutuhkan hidayah dari Allah Swt.
  • Salah satu bentuk hidayah yang ditujukan kepada manusia adalah melaksanakan shalat. Namun, ibadah ini justru dianggap sebagai sesuatu yang memberatkan bahkan terkadang dianggap mengganggu kehidupan sosial, baik ekonomi maupun lainnya;
  • Salah satu fungsi shalat adalah mencegah perbuatan keji dan munkar (QS al-Ankabut/29:45). Namun, faktanya masih banyak orang shalat yang belum mampu mengontrol perbuatan dan perilakunya, seperti kata Ust. Zainuddin MZ, rajin shalat namun tidak kalah rajin maksiatnya.

Landasan Teologis

  • QS al-Ankabut/29:45 tentang fungsi Shalat sebagai benteng dari perbuatan keji dan munkar;
  • QS Thaha/20:14 tentang fungsi shalat agar terlatih mengingat Allah Swt.;
  • QS Fathir/35:16 tentang ketergantungan manusia kepada Allah Swt.;
  • HR Riwayat al-Bukhari dari Ibnu Umar tentang keutamaan shalat berjamaah hingga 27 derajat, bukan hanya sekedar pahala yang dilipatgandakan namun nilai tambah di dalam shalat berjamaah, baik dari aspek aqidah, hukum, dan dakwah maupun dari aspek pendidikan, ekonomi, budaya, politik, dan kesehatan.

Pembahasan

  • Shalat merupakan salah satu petunjuk (hidayah) yang diperlukan untuk melatih diri memiliki karakter dan sifat-sifat yang dapat menegasi perilaku kemaksiatan dan kemungkaran;
  • Shalat yang berfungsi sebagai negasi perbuatan keji dan munkar dapat terwujud bilamana kita menggali nilai tambah yang terdapat di dalam shalat, terutama jika dilakukan secara berjamaah (27 derajat); Fungsi ini akan memperkuat kontrol manusia yang senantiasa memelihara shalatnya;
  • Shalat juga merupakan media komunikasi vertikal kepada Allah Swt. (sebuah ungkapan berbunyi: al-shalat mi’raj al-mu’minin). Karena itu, bagi mereka yang shalat seharusnya sudah terkoneksi dengan Allah Swt. sehingga tidak mudah terjerumus dalam kemaksiatan dan kemungkaran.

Beberapa petunjuk pembentukan karakter manusia di dalam Shalat

  • Bacaan di dalam shalat, yakni setiap bacaan di dalam shalat merupakan do’a untuk keselamatan dunia dan akhirat sekaligus menjadi pernyataan atas kebesaran Allah Swt. Misalnya, ucapan takbir di awal dan salam di akhir shalat sebagai simbol kesadaran vertikal-spiritual dan aksi sosial. Keduanya merupakan bahasa performatif dan deklaratif yang menunjukkan pentingnya sikap kepedulian sosial secara nyata.
  • Gerakan di dalam shalat menunjukkan juga beberapa simbol yang mengandung nilai yang dibutuhkan di dalam berinteraksi secara sosial kemasyarakatan, baik di bidang ekonomi dan politik maupun selainnya.
SebelumnyaDR. H. Amirullah Amri, MA/Islam dan Ajarannya ( Ta’abbudi dan Ta’aqquli)/Al Markaz Dakwah SesudahnyaMENINGKATKAN KUALITAS HIDUP DENGAN SILATURAHIM/PROF.DR. DARUSSALAM SYAMSUDDIN, M.Ag/AL MARKAZ/DAKWAH

Tausiyah Lainnya