Masjid Al-Markaz Al-Islami Jend M Jusuf
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang Di Website Masjid Al-Markaz Al-Islami Jend. M Jusuf Makassar
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Masjid Al-Markaz Al-Islami Jend. M Jusuf
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Masjid Al-Markaz Al-Islami Jend. M Jusuf Makassar
senin - minggu :

KESABARAN KUNCI KEBERHASILAN/Dr. H. A. MARJUNI, M. Pd.I/AL MARKAZ

Terbit 17 September 2020 | Oleh : admin | Kategori : ceramah jum'atKhutbah jum'atMakalah/Ceramah/Khutbah Jum'at
KESABARAN KUNCI KEBERHASILAN/Dr. H. A. MARJUNI, M. Pd.I/AL MARKAZ

اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ

Sidang Jamaah Jumat yang berbahagia

 Pertemuan kita hari ini sebuah kebahagiaan yang teramat besar karena  pada hari ini kita masih sempat melaksanakan perintah Allah swt, kita memiliki kesempatan untuk mengasah kesabaran kita menjalankan perintahnnya dengan komitmen pada peraturan pemerintah untuk mengikuti protocol kesehatan. Karena perjalanan kehidupan manusia tidak selamannya datar tapi adakalanya mendaki adakalannya menurun dan adakalannya bertaburan dengan unak dan duri. Ada kalahnnya manusia menemukan kebahagiaan dan adakalannya mendapatkan berbagai macam problematika dalam kehidupan disinilah pentingnnya sikap sabar.

Melatih kesabaran memang berat dan terkadang pahit, namun buahnya sangat manis.

Allah swt berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 153:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.

Dalam ayat tersebut, disebutkan bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar. Apa yang lebih indah… apa yang lebih manis dari kebersamaan dengan Allah.

Bahkan dalam surat Ali Imran ayat 146, Allah berfirman:

وَاللّٰهُ يُحِبُّ الصّٰبِرِيْنَ

Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar.

Bukankah sungguh manis jika kita dicintai oleh Allah.

Apa sebenarnya sabar itu: dalam bahasa Arab, secara bahasa sabar berarti radhiya (ridha), tajallada (mengikat) tahammala (beratahan), ihtamala (menahan), dan dalam menghadapi sesuatu fi huduu’ wa ithmi’naan (dalam ketenangan) dan duuna syakwaa (tanpa mengeluh).

Namun tentunya untuk mencapai tingkatan itu tidaklah mudah. Allah berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 45

وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ

Artinya: Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.

Mengapa berat? Karena sebagaimana arti bahasanya sendiri, dalam bersabar kita harus mampu menahan diri dan bertahan dari hal-hal yang menggoda kita, dari hal-hal yang tampaknya menyenangkan dan memberikan kenikmatan.

Jika kita berkaca dari kisah Nabi Ayub dalam Al-Quran. Setidaknya ada 3 jenis kesabaran yang harus kita asah. Yaitu Sabar menjalankan perintah Allah, Sabar menghindari hal-hal yang dilarang oleh Allah, dan bersabar menerima segalah musibah. Begitupulapun manusiah diperintahkan bersabar menahan amarah, melawan godaan nafsu, dan menghadapi cobaan:

Sabar secara syari, sabar adalah menahan diri dalam tiga perkara : (1) ketaatan kepada Allah, (2) hal-hal yang diharamkan, (3) takdir Allah yang dirasa pahit (musibah). Inilah tiga bentuk sabar yang biasa yang dipaparkan oleh para ulama.

Sabar dalam ketaatan kepada Allah yaitu seseorang bersabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah. Dan perlu diketahui bahwa ketaatan itu adalah berat dan menyulitkan bagi jiwa seseorang. Terkadang pula melakukan ketaatan itu berat bagi badan, merasa malas dan lelah (capek). Juga dalam melakukan ketaatan akan terasa berat bagi harta seperti dalam masalah zakat dan haji. Intinya, namanya ketaatan itu terdapat rasa berat dalam jiwa dan badan sehingga butuh adanya kesabaran dan dipaksakan.

Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin dalam Syarh Riyadhus Sholihin ketika menjelaskan ayat di atas, beliau rahimahullah mengatakan, “(Dalam ayat ini) Allah Taala memerintahkan orang-orang mukmin sesuai dengan konsekuensi dan besarnya keimanannya dengan 4 hal yaitu: shobiru, shoobiru, robithu, dan bertakwalah pada Allah. Shobiru berarti menahan diri dari maksiat. Shoobiruu berarti menahan diri dalam melakukan ketaatan. Roobithu adalah banyak melakukan kebaikan dan mengikutkannya lagi dengan kebaikan. Sedangkan takwa mencakup semua hal tadi.”

Dapat kita lihat, bahwa dengan kesabaran, mereka akhirnya bisa melewati cobaan berupa masa-masa yang sulit. Dan tujuh tahun yang sulit itu, saat dilewati dengan penuh kesabaran, akhirnya membuahkan tahun yang manis.

الحمد لله ربالعالمين وبه نستعين علي امر الدنيا والدين . واشهد ان لا اه الا الله وحده لا شريك له واشهد ان محمدا عبده ورسوله . اللهم صل علي سيدنا محمد وعلي اله واصحابه… (اما بعد ). فيا ايهاالمسلمون رحيمكم الله اتقو الله حق تقاته ولا تموتن الا وانتم مسلمون واطيعو الله ورسول واولي الامر منكم

Akhirnya marilah kita berdo’a kepada Allah swt dengan menundukkan kepala, melepaskan segala beban yang ada dalam pikiran kita, membuka pintu keikhlasan atas segala ketentuan Allah Swt dalam kehidupan kita, seraya memanjatkan doa:

Allahumma Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim

Kami berkumpul di tempat pelaksanaan shalat Idul Adha ini, Dengan penuh harap  akan turunnya limpahan karunia-Mu,  Karunia yang semakin membuat kami sebagai orang-orang yang senantiasa bersyukur,  Bukan karunia yang justru membawa kami kepada kekufuran akan segala pemberian-Mu,  Jadikanlah pertemuan kami  ini sebagai momen napak tilas atas keluarga Ibrahim,  Sehingga semangat pengorbanan kami mampu merasuk dalam relung hati kami

Allahumma Ya Allah Ya Hadi Ya Wahhab

Ya Allah izinkanlah kami menghadap kehadirat-Mu dengan segenap harap, tak lain karena kami adalah makhluk-Mu yang dhaif. Banyak salah dan dosa yang pernah kami perbuat. Kesalahan telah membuat nurani kami beku karena seringnya melalaikan seruhan-Mu. Dosa-dosa telah menjadikan hati kami layu karena mudahnya melakukan larangan-Mu. Sesungguhnya dengan itu semua, kami malu menemuimu, tak sanggup bersimpuh di hadapan-Mu, menengedahkan tangan sambil berdoa

Allah, Ya Gaffar, jangan Engkau biarkan kami tertinggal di pojok kegelapan sejarah. Janganlah biarkan kami terpuruk di sudut kelabu keputusasaan. Terimalah kami menghadap, mengiba dan memohon kepada-Mu. Engkau sajalah yang mudah memaafkan, ringan mengampuni dan enteng mengabulkan doa-doa hamba-Mu yang Allah

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي اْلآخِرَة حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِِ.

SebelumnyaPendidikan Yang Memudahkan (2)/ Hamdan Juhannis/Al Markaz SesudahnyaPENTINGNYA MENSYUKURI NIKMAT ALLAH SWT/DR. M. ILHAM MUCHTAR, LC., MA./AL MARKAZ

Tausiyah Lainnya