MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP DENGAN SILATURAHIM/PROF.DR. DARUSSALAM SYAMSUDDIN, M.Ag/AL MARKAZ/DAKWAH

Silaturahim adalah perintah ke dua setelah bertaqwa kepada Allah. Demikian pentingnya silaturahim sehingga Alquran sering menggandengkan dalam ayat antara takwa dan silaturahim secara bersama-sama. Penegasan ini diperoleh dari ayat-ayat Alquran, antara lain: Pertama, “Bertakwalah kamu kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan peliharalah silaturahim” (QS. An-Nisa’/4: 1). Kedua, “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah di antara saudaramu yang berselisih dan bertakwalah kamu kepada Allah” (QS. Al-Hujurat/49: 10). Hal ini mengandung maksud bahwa jika seseorang bertakwa, pasti senang memelihara silaturahim. Kalau seseorang memutuskan silaturahim pastilah dia termasuk orang yang tidak bertakwa.
Alquran memberikan informasi tentang orang-orang yang beruntung pada hari kiamat nanti karena mereka diberi anugerah untuk masuk surga beserta orang tua, istri, keluarga dan keturunannya. Alquran melukiskannya dengan indah ketika mereka datang beserta rombongan keluarganya menuju surga, para malaikat memberi sambutan khusus pada mereka seraya mengucapkan “Salamun ‘alaikum bima shabartum fani’ma ‘uqbad dar”. Selamatlah bagi kalian semua lantaran kalian dulu bersabar. Inilah tempat kembali yang paling indah bagi kalian. (QS. Ar-Ra’d/13: 24).
Siapa gerangan orang-orang yang beruntung bisa mengadakan silaturahim di akhirat dengan seluruh keluarganya. Alquran menyebutkan bahwa salah satu tanda mereka yang beruntung nanti di akhirat adalah mereka yang ketika di dunia senang menyambungkan silaturahim: “Walladzina yashilluna ma amarallahu bihi ayyushala; Dan orang-orang yang menghubungkan apa yang diperintahkan Allah supaya dihubungkan”. (QS. Al-Ra’d/13:21).
Karena di dunia mereka senang menyambungkan tali kekeluargaan, maka Allah sambungkan tali kekeluargaan mereka nanti di akhirat. Allah berfirman dalam sebuah hadis qudsi: “Akulah yang Maha Pengasih, Akulah yang menciptakan tali kekeluargaan dan Aku berikan nama kepada kekeluargaan dengan nama-Ku sendiri (Al-Rahim). Barang siapa yang memutuskan tali kekeluargaan, akan Aku putuskan hubungan-Ku dengan dia. Dan barang siapa yang menyambungkan tali kekeluargaan, Aku pun akan mengokohkan tali kekeluargaannya nanti”.
Merupakan keinginan dan dambaan setiap orang untuk meningkatkan kualitas hidup dengan silaturrahim, keutamaan apa saja yang diperoleh bagi mereka yang menyambung dan memelihara silaturrahim.