Meraih Ketenangan Dengan Zikrullah/DR.H.Nashiruddin Pilo, M.A/Al Markaz Dakwah

Jama’ah shalat Jum’ah yang dimuliakan Allah
Segala puji hanya untuk Allah Rabbul ‘Alamin. Tiada Dzat yang patut disembah,diibadahi, dipuji dan ditaati selain Allah. Dialah Khaliq yang telah meturunkan Islam sebagai aturan yang adil, agung lagi mulia yang merupakan rahmat dan nikmat bagi seluruh alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa dicurahkan Allah kepada penutup para nabi dan rasul; Muhammad Shallallahu alaihi wa Sallam beserta keluarga, sahabat-sahabatnya, dan para pengikutnya yang setia berjuang untuk menyebarkan Islam keseluruh penjuru dunia.
Untuk memperbaiki dan memelihara kualitas pengambdian kita, marilah kita senantiasa bertaqwa kepada Allah, selalu bersyukur kepadaNya pada setiap waktu, di setiap tempat, dan di setiap keadaan, atas segala kenikmatan dan karunia-Nya yang tidak dapat kita hitung. Marilah kita selalu berupaya semaksimal mungkin menjalankan yang disyariatkan Allah dan yang disampaikan oleh Rasulullah Shallahu ‘Alaihi wa Sallam, dengan cara; menjalankan dengan sebaik-baiknya semua yang diperintahkan sesuai dengan kemampuan; sedang yang dilarang kita tinggalkan, tidak kita lakukan, bahkan mendekatinyapun jangan.
Judul khutbah pada hari ini adalah:MERAIH KETENANGAN DENGAN ZIKRULLAH.
Jamaah shalat Jum’ah yang dimuliakan Allah
Manusia dalam mengarungi bahtra hidup dan kehidupannya seringkali berhadapan dengan berbagai masalah. Akibatnya timbul kecemasan, ketakutan dan ketidaktenangan, bahkan tidak sedikit manusia yang akhirnya kalap sehingga melakukan tindakan-tindakan yang semula dianggap tidak mungkin dilakukannya, baik melakukan kejahatan terhadap orang lain,seperti banyak terjadi kasus pembunuhan termasuk pembunuhan terhadap anggota keluarga sendiri maupun melakukan kejahatan terhadap diri sendiri,seperti minum minuman keras dan obat-obat terlarang hingga tindakan bunuh diri.
Karena itu, kedamaian dan ketenangan hati (Qalbu) sangat diperlukan dalam menjalani hidup dan kehidupan di dunia ini yang semakin hari semakin semraut dengan berbagai macam masalah kehidupan. Itu sebabnya, setiap orang harus berusaha mendapatkan ketenangan hati. Dengan hati yang tenang kehidupan ini dapat dijalani secara teratur dan benar sebagaimana yang dikehendaki Allah dan Rasul-Nya. Untuk meraih ketenangan hati, banyak orang yang menempuh cara-cara yang tidak Islami, sehingga bukan ketenangan hati yang didapat, justru menambah masalah dalam kehidupannya sehingga hati semakin tidak tenang. Al-Qur’an sebagai Hudan linnas (pedoman bagi manusia) telah memberikan beberapa tuntunan praktis dalam meraih ketenangan dan ketentraman, yaitu:
1,Dzikrullah (Selalu berdzikir kepada Allah).
Dzikir kepada Allah Swt merupakan kiat untuk meraih ketenangan hati, yakni dzikir dalam arti selalu mengingat kepada Allah swt dengan menghadirkan nama-Nya dalam hati dan menyebut nama-Nya dalam berbagai kesempatan.Bila seseorang selalu berdzikir menyebut nama Allah maka ketenangan hati akan diperolehnya. Ketika berada dalam ketakutan lalu berdzikir dalam bentuk menyebut ta’awudz (memohon perlindungan Allah), dia menjadi tenang. Ketika dia berdosa lalu berdzikir dalam bentuk menyebut kalimat istigfar atau taubat, dia menjadi tenang kembali karena merasa telah diampuni dosa-dosanya. Ketika mendapatkan kenikmatan lalu dia berdzikir dengan mengucapkan hamdalah, maka dia akan meraih ketenangan karena dapat memamfatkan kenikmatan tersebut dengan baik, dan begitulah seterusnya sehingga dengan dzikir, ketenagnan hati akan diraih oleh seorang muslim, sebagaiman firman Allah dalam QS. Ar-Ra’du/13:28.
Terjemahnya:
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
Untuk meraih ketenangan hati, dzikir tidak hanya dilakukan dalam bentuk menyebut nama Allah saja, tapi juga dzikir dengan hati dan perbuatan. Untuk itu seorang mukmin seharusnya selalu dan senantiasa berdzikir kepada Allah dalam berbagai kesempatan, baik duduk, berdiri maupun berbaring.
- Yakin Akan Pertolongan Allah swt.
Dalam menjalani kehidupan, seringkali mendapat tantangan dan hambatan yang harus dihadapi, ada hal-hal yang seringkali membuat manusia menjadi tidak tenang yang membawa pada perasaan takut yang selalu menghantuinya. Ketidaktenangan seperti itu seringkali membuat manusia menjadi berputus asa.
Karena itu, agar hati manusia tetap tenang dalam menjalani kehidupan yang sesulit apapun, seorang mukmin harus yakin dengan adanya pertolongan Allah dan juga harus yakin bahwa hanya Allah yang kuasa memberikan pertolongan kepada hamba yang taat kepada-Nya, Allah berfirman dalam QS. Ali ‘Imran/3:126.
Terjemahnya:
. Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai khabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Jamaah shalat Jum’ah yang dimuliakan Allah
Namun harus kita ingat bahwa pertolongan Allah itu seringkali baru datang apabila seorang mukmin telah mencapai kesulitan yang sangat sulit atau sudah berada di puncak kesulitan sehingga kalau diumpakan seperti jalan, maka jalan itu sudah buntu. Dengan keyakinan seperti ini, seorang mukmin tidak akan pernah cemas dalam menghadapi kesulitan itu, karena pada hakekatnya pertolongan Allah dekat, Allah berfirman dalam QS al-Baqarah/2:214.
Terjemahnya:
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, Padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu, amat dekat.
- Memperhatikan Bukti Kekuasaan Allah
Kecemasan dan ketidaktentraman hati adalah karena manusia seringkali terlalu merasa yakin dengan kemampuan dirinya, akibatnya kalau ternyata dia merasakan kelemahan pada dirinya, dia menjadi takut dan tidak tenang, tapi kalau dia selalu memperhatikan bukti-bukti kekuasaan Allah dia akan menjadi yakin keberadaan Allah swt sehingga membuat hatinya menjadi tentram, karena dia sadari betapa besarnya kekuasaan Allah swt yang tidak perlu dicemasi, tapi malah untuk dikagumi.
- Selal;u Bersyukur atas segala Nikmat Allah swt
Allah swt memberikan kenikmatan kepada kita semua yang jumlahnya amat banyak. Kenikmatan itu harus kita syukuri karena dengan bersyukur kepada Allah swt akan membuat hati menjadi tenang.karena dengan bersyukur kenikmatan akan bertambah banyak. Orang yang selalu bersyukur atas nikmat Allah, maka perasaannya akan selalu dekat dengan Allah swt sehingga hatinya menjadi tenang dan tentram. Namun, apabila manusia tidak bersyukur, maka Allah akan memberikan azab yang membuat mereka tidak tenang, Allah berfirman dalam QS. An-Nahl/16:112.
Terjemahnya:
Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.
- Selalu Membaca,Mendengar, dan Mengkaji al-Qur’an
Al-Qur’an adalah Kalam Allah yang diturunkan pada bulan suci Ramadhan yang penuh dengan keberkahan, kitab yang berisi sebaik-baik perkataan, karenanya orang yang membaca, mendengar bacaan, dan mengkaji ayat-ayat suci al-Qur’an niscaya menjadi tenang hatinya, manakala dia betul-betul beriman kepada Allah swt.
Karena itu, sebagai mukmin, interaksi kita dengan al-Qur’an haruslah sebaik mungkin, baik dalam bentuk membaca, mendengar bacaan, mengkaji dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bertambahlah keimanan kita, dan dengan demikian Insya Allah, kita akan meraih ketenangan, Allah berfirman dalam QS. Al-Anfal/8 :2.
Terjemahnya:
Sesungguhnya orang-orang yang mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
Jamaah shalat Jum’ah yang dimuliakan Allah
Demikianlah beberapa kiat yang harus kita lakukan untuk meraih ketenangan hidup. Ingatlah bahwa ketenangan hidup tidaklah dapat diukur dengan banyaknya harta dan tingginya pangkat dan jabatan yang kita miliki. Ketenangan hidup akan dirasakan oleh setiap hamba, manakala hamba itu selalu mendekatkan diri kepada Penciptanya; Allah Rabbul Jaliil. Untuk itu, mari kita selalu dan senantiasa bertaqarrub kepada Allah swt. dalam setiap situasi dan kondisi, sehingga kita dimasukkan ke dalam golongan hamba-hamba-Nya yang diridhai, baik di dunia lebih-lebih lagi di Akhirat kelak, Amin Ya Rabbal “Alamin.
بارك الله لى ولكم فى القرآن العظيم، ونفعني واياكم بما فيه والذكر الحكيم. أقول قول هذا وأستغفر الله العظيم لي ولكم ولسائر المسلمين من كل ذنب. فاستغفروه، انه هو الغفور الرحيم.